logo-raywhite-offcanvas

30 Oct 2025 NEWS 4 min read

Bahaya Menggunakan Styrofoam untuk Makanan Berdampak Buruk bagi Kesehatan Tubuh

Styrofoam sudah sangat populer digunakan sebagai wadah makanan karena sifatnya yang ringan, murah, dan tahan panas dalam waktu singkat. Namun, dibalik kemudahan tersebut, penggunaan styrofoam ...

Styrofoam sudah sangat populer digunakan sebagai wadah makanan karena sifatnya yang ringan, murah, dan tahan panas dalam waktu singkat. Namun, dibalik kemudahan tersebut, penggunaan styrofoam untuk makanan ternyata menyimpan risiko yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. 

Artikel ini akan membahas dampak buruk styrofoam bagi kesehatan, mengapa bahan ini berbahaya, dan cara-cara menghindarinya demi menjaga kesehatan Anda dan keluarga.

Apa Itu Styrofoam?

Styrofoam sebenarnya adalah merek dagang dari polistiren yang dilembutkan menjadi busa padat. Bahan ini sangat populer dalam industri makanan karena kemampuannya menjaga suhu makanan baik panas maupun dingin tetap stabil dalam waktu singkat. 

Selain itu, harganya yang murah dan kemudahan dalam proses pembuatannya membuat styrofoam banyak dipakai untuk kemasan makanan cepat saji, minuman, hingga produk beku. Namun, meskipun praktis dan murah, styrofoam bukanlah bahan yang aman jika bersentuhan langsung dengan makanan, terutama makanan panas atau berminyak.

Polistiren dan Racun Berbahaya dalam Styrofoam

Styrofoam terdiri dari polistiren yang dihasilkan dari bahan kimia berbasis minyak bumi. Polistiren sendiri mengandung senyawa berbahaya seperti stirena dan benzena yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Ketika styrofoam digunakan untuk makanan panas atau berminyak, senyawa kimia ini berpotensi larut dan berpindah ke dalam makanan.

Paparan senyawa stirena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan secara jangka pendek dan panjang. Efek jangka pendek dapat berupa iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Sedangkan paparan jangka panjang berpotensi memicu gangguan sistem saraf, penyakit hati, hingga risiko kanker.

Dampak Negatif Styrofoam untuk Kesehatan Tubuh

  1. Keracunan dan Gangguan Sistem Saraf
    Ketika makanan panas seperti sup atau mie instan dimasukkan ke dalam styrofoam, zat kimia beracun dari polistiren dapat mudah larut dan terserap oleh tubuh. Hal ini berpotensi memicu efek toksik pada sistem saraf pusat, menyebabkan gejala seperti pusing, sakit kepala, gangguan koordinasi gerak, dan bahkan kerusakan saraf.

  2. Gangguan Hormon dan Sistem Reproduksi
    Senyawa kimia dari styrofoam tergolong sebagai zat endokrin disruptor yang mampu mengganggu keseimbangan hormon alami dalam tubuh manusia. Gangguan hormon dapat menyebabkan masalah pada sistem reproduksi, termasuk infertilitas dan gangguan perkembangan janin pada ibu hamil.

  3. Risiko Kanker
    Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan stirena dalam jumlah tinggi berulang kali dapat meningkatkan risiko terkena kanker, khususnya kanker hati dan kanker sistem pernapasan, akibat sifat karsinogeniknya.

  4. Gangguan Pencernaan
    Selain itu, konsumsi makanan yang terkontaminasi bahan kimia dari styrofoam dapat memicu gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan iritasi pada saluran cerna karena efek toksik senyawa kimianya.

Mengapa Styrofoam Mudah Melepas Zat Berbahaya ke Makanan?

Styrofoam memiliki struktur pori yang memungkinkan senyawa polimernya larut dengan mudah bila bersentuhan dengan suhu tinggi atau minyak. Pada makanan panas atau berminyak, gelembung udara dalam busa ini mengempis dan melepaskan molekul berbahaya ke dalam makanan. 

Semakin tinggi suhu makanan, semakin besar pula kemungkinan pelepasan zat berbahaya tersebut. Hal ini membuat penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan panas sangat berisiko dan sebaiknya dihindari guna melindungi kesehatan.

Alternatif Ramah Lingkungan dan Aman untuk Wadah Makanan

Untuk mengganti styrofoam, kini banyak tersedia alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, antara lain:

  1. Wadah berbahan kaca atau keramik

  2. Wadah bambu atau kayu

  3. Wadah berbahan stainless steel

  4. Wadah berbahan plastik BPA-free

  5. Wadah berbahan kertas dan daun pisang

Tips Mengurangi Risiko Paparan Styrofoam dalam Kehidupan Sehari-hari

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghindari membeli makanan yang dikemas atau disajikan dalam styrofoam, terutama makanan panas. Jika terpaksa menggunakan styrofoam, jangan memanaskan makanan langsung di dalamnya, misalnya dalam microwave. Selain itu, Anda bisa menggunakan wadah sendiri dari bahan aman saat membawa bekal. Pilih makanan rumahan dibandingkan makanan cepat saji dengan kemasan styrofoam. Terakhir, Anda bisa mengedukasi keluarga Anda dan lingkungan Anda tentang bahaya menggunakan styrofoam dan pentingnya penggunaan wadah aman.

Walaupun styrofoam menawarkan kemudahan dan biaya murah, bahayanya bagi kesehatan tubuh tidak bisa diremehkan. Penggunaan styrofoam untuk makanan, terutama yang panas atau berminyak, dapat menyebabkan paparan zat kimia berbahaya yang berdampak buruk bagi sistem saraf, hormonal, pencernaan, dan bahkan berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Karena itu, mulai sekarang biasakan diri untuk menghindari penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan dan beralih ke pilihan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dengan langkah sederhana ini, Anda sudah berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan hidup. Mulai sekarang, pilihlah wadah makanan yang aman demi masa depan yang sehat dan bebas dari risiko berbahaya.

Jika Anda sedang mencari properti yang aman, nyaman dan berada di lokasi strategis,  Anda bisa jatuhkan pilihan ke Ray White CBD Jakarta. Ray White CBD Jakarta hadir untuk membantu Anda berikan solusi properti terbaik. Ray White telah mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang properti. Dapatkan informasi lebih lanjut di website Ray White CBD Jakarta di https://cbdjakarta.raywhite.co.id/. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!

Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group)

Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)